Unggas Indonesia
   Membangun Industri Perunggasan Nasional Mandiri

www.alabio.cjb.net

Home

Sponsor

Buku Tamu

e-mail

Profil Surat2 Periklanan FAQ

BAHAYA KEKERINGAN AKIBAT KEMARAU 2002


Bisnis Indonesia, Kamis 11 Juli 2002 (msb)

Memasuki musim kemarau yang diperkirakan berlangsung lebih panjang bahaya kekeringan mulai mengancam usaha pertanian nasional belakangan ini. Sejak dimulainya gejala kekeringan bulan April hingga Juli 2002 ini Departemen Pertanian memperkirakan sudah mencakup areal seluas 63.641 hektar dimana luas lahan yang terlanjur terkena puso (tidak bisa diselamatkan lagi) sudah mencapai 7.113 ha.

Ada kecenderungan luas lahan yang terkena kekeringan semakin meningkat, dimana pada bulan April 2002 tercatat areal kering seluas 10.948 ha dengan areal puso 422 ha. Pada bulan Mei terdapat areal seluas 9.278 ha menderita kekeringan dengan puso 361 ha. Bulan Juni 2002 tercatat luasan 26.155 ha yang mengalami kekeringan dengan puso 5.511 ha. Sedangkan pada bulan Juli yang sudah memasuki minggu kedua tercatat sudah sekitar 17.260 ha areal pertanian yang menderita kekeringan dengan luas puso mencapai 819 ha.

Areal kekeringan mencakup daerah Sumatera Utara seluas 8.796 ha, daerah Jawa Barat seluas 33.879 ha, daerah Jawa Tengah seluas 7.176 ha, daerah Yogyakarta seluas 20 ha, daerah Jawa Timur seluas 5.509 ha, daerah NTB seluas 7.563 ha, dan Kalimantan Selatan seluas 644 ha. Total luas lahan di Indonesia selama ini yang diketahui potensial mengalami kekeringan mencapai 190.000 ha per tahun. 

Serangan gajala alam El Nino yang menerjang Indonesia pada tahun 1997 lalu menyebabkan kerusakan tanaman padi seluas 600.000 ha. Dari jumlah tersebut, dipastikan puso mencapai 88.000 ha. Sedangkan pada kejadian kekeringan akibat musim kemarau yang normal di tahun 2000 menyebabkan kerusakan tanaman padi seluas 87.284 ha dengan luas lahan 5.971 ha mengalami puso.

Menurut Direktur Pemanfaatan Air Irigasi Direktorat Jenderal Bina Sarana Pertanian, Deptan, Hilman Manan di Jakarta seperti dikutip dari Bisnis Indonesia, bahwa kekeringan tersebut belum banyak mempengaruhi produksi tanaman pangan. Dikatakan selanjutnya bahwa kekeringan yang terjadi saat ini bukan disebabkan oleh El Nino tetapi masih sebatas kekeringan yang biasa terjadi setiap tahun yaitu kekeringan hidrologis yang disebabkan oleh ulah manusia.

Berdasarkan perkiraan Badan Meterologi dan Geofisika, musim kemarau di tahun 2002 akan dimulai pada bulan April 2002 dan hampir 50 % dari wilayah Indonesia akan mengalami curah hujan di bawah normal.


Kembali ke Halaman Utama