Unggas Indonesia
   Membangun Industri Perunggasan Nasional Mandiri

www.alabio.cjb.net

Home

Sponsor

Buku Tamu

e-mail

Profil Surat2 Periklanan FAQ

Crumbler



Crumbler adalah alat pemecah bentuk pellet menjadi pecahan-pecahan lebih kecil berbentuk tidak beraturan yang biasanya digunakan untuk pakan spesies ternak tertentu atau atas permintaan pasar. Bahan pellet setelah melewati proses cooling (pendinginan) sehingga teksturnya menjadi cukup keras untuk proses pemecahan (crumbling) yang sesedikit mungkin menghasilkan tepung. Mesin crumbler diletakkan di bawah hopper cooler dan sebelum elevator bucket yang menuju ke screener. Crumbler terdiri atas 2 roller (putaran cepat dan putaran lambat) bergerigi yang berputar dalam arah berlawanan dan sudut tonjolan gerigi saling berawanan, sehingga aksinya seperti kerja sebuah gunting yang memotong. Motor crumbler akan memutar salah satu roller dan secara tidak langsung memutar roller yang lainnya. Bahan yang akan dipecah akan masuk di antara putaran kedua roller (berjarak beberapa mm yang bisa diatur untuk menyesuaiakan ukuran butiran yang dikehendaki). Alat juga dilengkapi fasilitas by pass yaitu untuk melewatkan bahan pellet melalui jalan samping tanpa harus memasuki area pemecahan oleh roller, apabila diinginkan untuk produksi bentuk pellet. Pada alat model terbaru, sistem bypass bisa dilakukan secara pneumatic yaitu dengan merenggangkan jarak antara kedua roller. Demikian pula penyesuaian jarak antara roller bisa dilakukan secara otomatis yaitu untuk memungkinkan partikel partikel besar dan keras (terbuat dari besi) keluar dari area pemecahan tanpa harus merusak gerigi roller. 

Ukuran butiran biasanya diperoleh dari pellet berukuran 3,97 mm sampai 4,76 mm karena ukuran pellet ini cukup ideal untuk tetap mempertahankan kapasitas pelleting dan bisa menghasilkan butiran cukup kecil dengan hasil tepung sesedikit mungkin. Untuk efisiensi terbaik, diameter pellet berkaitan erat dengan diameter roller. Jika diameter pellet terlalu besar maka akan dihasilkan terlalu banyak tepung dan diikuti penurunan efisiensi. Jika menggunakan roller berdiameter 15,2 cm sebaiknya diameter pellet tidak lebih dari 4,76 mm. Pemasukan bahan ke crumbler harus tersebar merata
dan tidak terkonsentrasi pada suatu titik. 

Kapasitas crumbler tergantung pada setting jarak roller. Tergantung tipe mesin, kapasitas berkisar 8 sampai 20 ton per jam dengan motor utama 7,5 kw sampai 15 kw. Kecepatan putaran roller cepat berkisar 570 - 720 rpm, sedangkan roller lambat berkisar 430 - 480 rpm.


Kembali ke Panduan Teknologi Pakan