Unggas Indonesia
   Membangun Industri Perunggasan Nasional Mandiri

www.alabio.cjb.net

Home

Sponsor

Buku Tamu

e-mail

Profil Surat2 Periklanan FAQ

Die


Die adalah alat pencetak partikel pellet terpasang pada ruang pelletmill semacam saringan melingkar yang berdiri vertikal. Die dilengkapi dengan biasanya 2 roller
yang terpasang sejajar horizontal di bagian tengah, dimana masing-masing sisi luar roller di bagian ujungnya bersentuhan dengan bagian dalam lingkaran die. Die terpasang pada sumbu as dengan motor utama, sehingga pergerakan motor akan memutar die searah jarum jam. Putaran die akan memutar kedua roller di bagian dalam pada arah putaran yang sama. Apabila pada saat yang bersamaan, berlangsung suplai bahan pakan dari conditioner masuk ke dalam ruang die maka bahan tersebut akan tertahan di 2 tempat persentuhan roller dengan die yaitu di bagian atas antara roller kanan dengan lingkaran dalam die dan di bagian bawah antara roller kiri dengan
lingkaran dalam die. Perputaran die dan roller dengan bahan pakan di tengahnya akan menekan keluar bahan pakan melewati lubang-lubang di sekeliling die; sehingga pakan tercetak dalam bentuk pellet. Untuk menyeragamkan ukuran partikel pellet hasil pencetakan oleh die maka di bagian luar die terdapat pisau pemotong yang kedalamannya bisa diatur untuk menentukan panjang pendeknya ukuran partikel pellet yang diinginkan. 

Diameter die berbeda tergantung kapasitas pelletmill; berkisar 350 mm s/d 500 mm disesuaikan dengan kapasitas pelletmill; semakin besar diameter akan semakin besar kapasitas mesin. Bahan die terbuat dari campuran bahan seperti alloy chromium stainless steel yang harus anti karat dan mempunyai kekuatan prima mengingat tekanan dan putaran yang diterimanya sangat besar selama proses pelleting. Harga sebuah die bisa mencapai puluhan juta rupiah yang ditentukan oleh beberapa faktor antara lain : ukuran die, bahan die dan diameter lubang. Die dengan diameter 2 mm berharga 
lebih mahal dibandingkan die 4 mm. Bahan die yang tidak memenuhi standar kekuatan menyebabkan die mudah retak atau bahkan pecah karena selain tekanan material oleh roller juga besi yang lolos dari jeratan magnet di lubang atas ruang die akan menyebabkan tekanan mendadak yang cukup besar. Pelletmill dilengkapi dengan pen pengaman di bagian belakang mesin yang apabila terjadi tekanan mendadak relatip besar akan patah sehingga putaran mesin melalui sumbu as tidak lagi langsung ber
hubungan dengan die dan die otomatis berhenti berputar untuk meniadakan pengaruh tekanan besar tersebut dan motor tetap berputar dengan aman.

Die merupakan jantung dari proses pelleting karena dengan die bahan pakan yang sudah menjalani conditioning akan dicetak / dibentuk sesuai ukuran yang diinginkan. Terdapat banyak ukuran diameter lubang die mulai dari 2 mm s/d 12 mm sesuai dengan jenis pakan yang akan diproduksi dan kualitas hasil pellet / butiran yang diharapkan. Pakan burung berkicau kecil banyak diminati berupa pellet 2 mm sampai pakan pellet sapi atau katul pellet yang berukuran di atas 9 mm. 

Beberapa parameter penting dari die adalah :
1. Diameter pellet. Adalah diameter lubang die; biasa disingkat sebagai "d"
2. Panjang efektif. Adalah ketebalan die yang sepanjang permukaan dalamnya bekerja
    atau bersentuhan langsung terhadap bahan pakan; biasa disingkat sebagai "L"
3. Panjang total. Adalah ketebalan die secara menyeluruh dari sisi permukaan dalam
    sampai sisi permukaan luar. Panjang total selalu lebih panjang daripada panjang
    efektif karena adanya tambahan panjang sebagai perkuatan fisik die untuk
    menghadapi tekanan dari dalam; biasa disingkat sebagai "T"
4. Counterbore depth. Adalah kedalaman extra dengan ukuran diameter sedikit lebih
    besar daripada diameter pellet, terdapat di bagian keluar dari permukaan sebelah
    luar die. Berguna untuk lebih meringankan beban tekanan die serta bahan pakan
    lebih mudah dan cepat keluar dari die. Tergantung pada ketebalan total die, tidak
    semua die mempunyai counterbore depth. Die standar tidak dilengkapi dengan
    counterbore depth. Disingkat sebagai "x"
5. Diameter inlet. Adalah ukuran diameter luar pada permukaan dalam die yang sedikit
    lebih besar daripada diameter pellet. Ukuran yang lebih besar ini berguna untuk
     memudahkan pemasukan bahan pakan sewaktu ditekan roller ke dalam  lubang -
     lubang die. Disingkat sebagai "D"
6. Compression ratio. Dengan rumus CR = D/d (rasio antara diameter inlet dengan
    diameter pellet). Nilai rasio menggambarkan bagaimana bahan pakan ditekan
     masuk ke dalam lubang die. Untuk pellet kecil rasio kompresi berkisar 1 s/d 1.56;
     semakin besar pada pellet besar. 
7. Sudut inlet. Adalah sudut yang terbentuk antara garis luar "D" terhadap garis dalam
    "d". 

Mengingat mahalnya harga sebuah die maka perawatan die merupakan persyaratan mutlak. Beberapa tindakan pemeliharaan untuk mempepanjang umur pemakaian die adalah :
1. Sebelum dan sesudah proses pelleting, selalu bersihkan benda besi yang terjerat
    pada magnet di atas lubang die karena besi yang terlanjur masuk ke ruang die akan
    merusak permukaan roller dan die. Lubang die menjadi mampat dan mengurangi
    jumlah lubang yang efektif untuk pelleting yang pada akhirnya menurunkan kapasitas
    pelleting.
2. Sebelum dan sesudah proses pelleting, selalu cuci die dengan bahan lunak dan licin
    menggunakan campuran minyak (bisa crude palm oil) sehingga memudahkan proses
    pelleting pada keesokan harinya. Hindari bahan terbakar di dalam lubang die yang
    menyebabkan mampat.
3. Posisi roller terhadap die harus tepat. Tidak boleh terlalu rapat atau terlalu longgar.
    Apabila roller terlalu rapat makan aka terjadi gesekan langsung yang menyebabkan
    ausnya permukaan luar roller dan permukaan dalam die. Apabila terlalu longgar
    akan menyebabkan seringnya macet dan menurukan kapasitas pelleting. Jarak
    paling ideal adalah setebal selembar kertas, dimana roller hanya menyentuh die.
    Letakkan selembar kertas di antara persentuhan tersebut dan putar die dengan
    tangan. Pada kertas akan tertera bekas roller tetapi tidak menyebabkan sobek. 
4. Posisi roller terhadap die harus lurus. Roller tidak boleh miring sehingga
    menyebabkan permukaan dalam die menjadi tidak rata. Ini bisa terjadi karena baut
    roller menjadi longgar. Periksa sesering mungkin apabila jalannya pelleting tidak
    lancar (sering macet atau kapasitas terlalu rendah dari yang seharusnya).

Gambar 1. Bagian-bagian penting die (Pelleting Cost Center; Feed Manufacturing Technology; p 113. Robert R McElhiney)

Gambar 2. Die (Pelleting Cost Center; Feed Manufacturing Technology; p.112; Robert R McElhiney)
Kembali ke Panduan Teknologi Pakan