Durabilitas pellet adalah ketahanan partikel pellet yang dirumuskan sebagai persentase dari banyaknya pakan pellet utuh setelah melalui perlakuan fisik dalam alat uji tumbling cane terhadap
jumlah pakan semula sebelum dimasukkan ke dalam alat. Pellet yang baik mempunyai durabilitas di
atas 90 % atau kandungan tepung di bawah 10 %. Nilai durabilitas pellet sangat ditentukan oleh
penggunaan bahan baku dalam formulasi pakan dan teknis operasional pellet mill. Untuk memperoleh
durabilitas tinggi digunakan bahan baku yang mempunyai pelletabilitas tinggi, sebagai contoh jagung bernilai sedang, katul bernilai rendah, dan wheat pollard bernilai tinggi. Apabila perhitungan formulasi least cost tidak memungkinkan maka biasa ditambahkan binder (perekat sintetis) untuk
meningkatkan durabilitas. Penyesuaian teknis operasional pelleting dapat mempengaruhi durabilitas yaitu penggunaan ukuran die yang tepat (diameter dan compression ratio / perbandingan antara
panjang lubang efektif terhadap ketebalan die), kombinasi steam conditioner dan kecepatan feeder
yang efektif, kerja cooler pendingin yang optimal dll.
Uji durabilitas menggunakan tumbling cane. Terbaik dilakukan segera setelah bahan pellet melewati
cooler pada saat suhu partikel sudah dianggap dingin. Apabila nilai durabilitas diperoleh dari
perlakuan setelah 1 jam sejak cooling maka hasil 95 harus dituliskan sebagai (95). Apabila uji
dilakukan sebelum cooler maka nilai durabilitas akan lebih kecil disebabkan oleh adanya penguapan kandungan air. |